Berita tentang berbagai perusahaan besar tutup dan menyatakan diri bangkrut, tidak identik dengan pemilik perusahaan tersebut bangkrut. Bisa jadi para Taipan tersebut menutup satu perusahaannya karena dinilai sudah tidak menguntungkan dan re-invent di bisnis lain yang dinilai bakal lebih menguntungkan. Hanya kita saja yang saat ini belum tahu, karena tentunya tidak mungkin mereka bikin pengumuman begini.
"Bersama ini saya menutup seven eleven, karena ada bisnis seven sixty yang lebih baik" Jadi saat ini kita hanya tahu, tutup, tutup, tutup ... belum tahu apa yang mereka bikin, bikin, bikin... coba baca history dibawah ini.
Fuji Film berubah menjadi pemasok bahan kecantikan dunia.
Kita semua tahu nasib Kodak, sebuah perusahaan yang gagal re-invent dirinya sendiri, dan kita semua tahu nasib tragis yang dialami perusahaan besar tersebut.
Ternyata besarnya perusahaan, banyaknya uang yang dimiliki dan kesuksesan masa lalu sebuah perusahaan sama sekali tidak menjamin kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan di masa depan!
Ada yang tahu apa yang terjadi dengan Fuji Film?
Well, kita semua sih tahu bahwa dulu Fuji Film juga berjaya, bahkan pada tahun 1980-an hampir di semua prapatan di Jakarta selalu ada toko berwarna hijau bernama Fuji Image Plaza tempat kita mencetak foto-foto kita. Kebayang gak, profit yang mereka hasilkan dari situ?
Cuma ternyata orang lama-lama tidak mencetak lagi. Di Indonesia kita tidak lagi melihat banyak toko Fuji Image Plaza, pelan pelan mulai tutup satu per satu. Tetapi bagaimana dengan Fuji Film di Jepang? Apakah mereka bangkrut? Ternyata tidak! Profit mereka masih tinggi! How they did it? They re-invent themselves. Mereka melahirkan diri mereka sendiri.
Mereka tahu mereka punya product andalan, tinta kimia untuk mencetak foto. Tetapi mereka juga melakukan penelitian yang intensive agar foto foto itu tahan lama. Ada sebuah cairan kimia yang mampu mengawetkan foto-foto itu. Dan ternyata dengan sedikit modifikasi, zat kimia itu bisa untuk mengawetkan kulit dan menjadi bahan untuk product kosmetika. And ... Voila!
Sekarang profitnya Fuji berkembang terus karena mereka menjadi pemasok utama perusahaan-perusahaan kosmetik dunia. Ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah perusahaan bisa "re-inventing itself ". Dan sekarang mereka survive , sukses dan berjaya.
That's the difference between a great company and others, they can re-invent themselves.
Ada pepatah mengatakan, "Kita tidak bisa mengendalikan badai yang akan menyerang kapal kita, tapi kita bisa menyesuaikan layar yang kita punya "
Pelan atau lambat, eh maksudnya cepat atau lambat, disruption pasti datang, bisnis anda akan terganggu, itu pasti, dan anda tidak bisa mencegah, mengontrol atau mengendalikan itu. Yang bisa anda kontrol adalah bagaimana anda menghadapi disruption tersebut.
Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus!
Remember, sometimes you need to re-invent yourself to ensure your future success!
Contoh lain?
Garmin dulunya sukses dengan menjual alat navigasi GPS untuk mobil mewah, pada saat navigasi GPS software bisa didownload gratis, mereka re-invent dan sekarang menjual gadget untuk fitness, sukses luar biasa dan profit naik!
Nokia?
Anda pikir mereka sudah almarhum? Think again!
Pada saat bisnis handphone mereka menurun drastis, mereka jual bisnis itu ke Microsoft, dan mereka focus ke network infrastructure (BTS, Switching...etc). Sekarang Nokia network infrastructure berjaya, menjadi one of the market leader, bahkan membeli Motorola, Siemens, Alcatel dan Lucent!
They re-invent themselves!
By the way, itu bukan pertama kalinya mereka melakukan itu, Nokia dulunya adalah perusahaan yang memproduksi kayu dan hasil hutan, karet, ban mobil, kemudian mereka re-invent dan memproduksi kertas, kemudian kabel, kemudian TV, handphone dan sekarang mereka berjaya dengan network infrastructure!
HOW about YOU?
Are you ready to re-invent yourself?
Apapun yang anda kerjakan sekarang, perusahaan apapun di mana anda bekerja sekarang, industry di mana anda bekerja sekarang, tidak ada yang akan terhindar dari disruption yang akan mengganggu bisnis anda, dan kalau anda tidak bersiap siap, karier anda bisa meniru Kodak. Namun kalau anda bersiap-siap dan ready to re-invent yourself, anda bisa menjadi Garmin, Fuji atau Nokia yang terus menerus sukses.
Jadi, apa yang anda bisa lakukan untuk re-invent yourself?
Ikuti kelima langkah di bawah ini...
1. ANALYSE YOUR CURRENT STRENGTH .
Analisa, identifikasi dan catat, sebenarnya kekuatan anda itu di bidang apa? Apakah yang anda mampu lakukan dan lebih jago daripada yang lain?
Apakah itu design? Mengembangkan product baru? Menjual? Meyakinkan customer? Presentasi? Berkomunikasi? Merancang proses? Mengimplementasikan proses? atau apa? Identifikasi 3 strength anda.
2. DEFINE THE NEW GREEN FIELD THAT YOU WANT TO EXPLORE.
Cari bidang baru atau industry baru (di luar profesi atau industri yang anda tekuni sekarang) yang anda bisa explore.
Challenge the status-quo. Keluarlah dari comfort zone.
Ingat comfort dan progress tidak bisa berjalan bersama.
Kalau anda mau confortable (nyaman), siap siap, anda tidak akan maju.
Kalau anda mau progress (maju), siap siap, perjalanan hidup anda tidak akan comfortable (nyaman).
3. FIND YOUR STRENGTH THAT YOU CAN USE IN THE NEW GREEN FIELD.
Nah, dari semua strength yang anda miliki, special skills apa yang anda miliki dan bisa diterapkan di area yang baru.
Temukan strength anda, yang akan anda gunakan sebagai modal anda untuk berkarier di tempat baru.
4. LEARN OTHER KNOWLEDGE NEEDED IN THE GREEN FIELD.
Nah, meskipun anda sudah punya asset, tetap saja anda harus belajar skills yang lain yang dibutuhkan .
Remember, we have moved from age to agility. Sekarang bukan lagi kompetisi tentang umur atau pengalaman anda.
Sekarang adalah kompetisi di mana siapa yang lebih banyak belajar dan bekerja keras yang akan memenangkan kompetisi di masa depan.
5. GO ON, BE BRAVE and CHALLENGE YOURSELF.
Ok, sekarang anda sudah siap melangkah, asset anda sudah cukup. Ambil resiko, explore and experiment!
Banyak yang sudah punya mobil yang CC mesinnya tinggi, dan jago menyetir, tapi gak berani injak pedal! Takut nabrak!
Life is about taking risks. Be brave, challenge yourself in a new green field!
DISCLAIMER : Ini bukan gue yang nulis, Nemu disebuah forum online tapi udah diijinkan sama penulisnya untuk di share, karena bagus ya gue share. Gue cuma edit dikit biar lebih mudah dipahami, tadinya ini ditulis make bahasa asing, bahasa Madagaskar. Gue posting buat catatan pribadi, syukur-syukur bermanfaat buat orang lain.
#Hustler
#Fighter
#Winner
#Happy
#Healthy
#Wealthy
#Hustle
#Humble
#Noble