Hari
ini empat tahun yang lalu, ayah menemani bunda mu di ruang persalinan. Sangat
sulit untuk menggambarkan perasaan ayah pada saat itu, ada rasa cemas, takut,
penasaran, pasrah, senang dan entah perasaan apalagi, oh iya...rasa sakit! Karena
selama proses kelahiran mu tidak henti-hentinya bunda mencakar tangan dan
menjambak rambut ayah mu ini yang hanya bisa pasrah sambil terus berdo’a. Bunda
sudah mulai kontraksi dan merasakan mulas yang sangat selepas Ashar. Keringat, teriakan dan tentu saja cakaran
sudah menghiasi sore itu. Ayah sama sekali tidak bisa merasakan sakit yang
bunda rasakan, tapi ayah yakin perjuangan bunda untuk melahirkanmu sangat amat
luar biasa. Seandainya kamu ada disana, ayah yakin kamu akan paham mengapa
surga ada di telapak kaki bunda mu nak. J
Bunda
mulai kehabisan tenaga, nafasnya sudah terengah-engah tanpa irama, baju yang di
pakai bunda telah basah kuyup oleh keringat, jambakannya dirambut ayah mulai
melemah, instruksi dokter untuk ‘mendorongmu’ hampir tidak mampu lagi
dilakukan. Entahlah, tiba-tiba terdengar adzan Maghrib menggema dan bunda
dengan sisa-sisa tenaganya ‘mendorong’ mu sambil berteriak lirih mengucapkan “Allahu
akbar...” dokter beserta suster dengan sigap segera menarikmu. Ayah melihat
tubuh kecilmu yang diselimuti oleh entah apa itu seperti selaput tipis dan
basah diangkat oleh dokter dengan posisi kepala dibawah, engkau tak bereaksi
nak, diam tak bergerak.....Ayah yakin kamu diam karena speechless kan punya ayah setampan ini? Hayooo ngaku!!! Hingga akhirnya
bu dokter menepuk bokongmu dengan agak keras barulah kami mendengar tangismu
yang lantang seperti suara adzan yang masih berkumandang. Setelah dibersihkan
ala kadarnya bu dokter menaruh mu dalam pelukan bunda. Ayah mencium bunda dan
kamu lalu melangkah keluar ruangan, akung yang dari tadi menunggu diluar
menghampiri ayah, lalu ayah memeluk akung sambil menangis. Kaya di film-film
gitu...Alhamdulillah. Bahagia, lega, sangat bersyukur. Allah SWT menitipkan
bidadari kecil ke ayah dan bunda.
Alden
Syafina Kridowibowo adalah nama yang kami berikan kepadamu nak, nama yang juga
berarti do’a agar kamu menjadi “Pelindung yang cendikia serta berwibawa dalam
tingkah laku”. Nama yang juga akan menjadi kewajiban kami untuk mewujudkannya
dengan mendidikmu nak.
Seketika
hidup kami berubah drastis, kamu menangis dan bangun tengah malam, kembali tertidur
menjelang subuh. Ayah jadi merasa tidak betah dikantor dan ingin selalu ada
disampingmu, pengen cepet-cepet pulang untuk segera sampai dirumah dan bisa
menciummu. Menyenangkan sekali! Hari berganti minggu, minggu berganti bulan,
bulan berganti tahun. Engkau mulai tengkurep, merangkak, berdiri, berjalan,
berlari dan memanjat lemari...mulai senang ngajak main berantem-beranteman sama
ayah. Kini kamu sudah memiliki adik yang bisa kamu ajak main, Muhammad Tsaqif
Kridowibowo. Yang sering juga kamu jailin. J
Hari
ini kamu sudah berusia 4 tahun nak, gak terasa. Ayah mo ngasih sesuatu buat
kamu, sesuatu yang mungkin saat ini berupa ‘biji’ dan Insya Allah kelak akan
tumbuh dan besar menjadi ‘Pohon besar yang rindang, teduh dan berbuah banyak’
sehingga tidak hanya menyejukan namun mampu menjadi peneduh dan bermanfaat bagi
orang banyak.
Alden
Apparel, brand pakaian eksklusif. Insya Allah bisa lebih besar dari Peter Says
Denim lima tahun lagi atau lebih cepat. J
Lihat
logonya, silakan hitung berapa jumlah bulir padinya? Jumlah ikatan simpulnya?
Jumlah bunga kapasnya? Yang jika kamu rangkai akan membentuk tanggal lahir mu
nak. Insya Allah nak, ini akan bermanfaat dan mensejahterakan banyak orang,
sebagaimana padi dan kapas.
Karena
sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Selamat
ulang tahun yang ke-4 sayangku. Semoga menjadi putri shalihah. Ayah, bunda dan de’ Aqif sayang banget sama
kakak Ald.