Sebuah
pertandingan liga Inggris menampilkan Derby
Manchester antara Manchester United menjamu Manchester City di Old
Trafford, sebuah pertandingan yang sangat ditunggu oleh pecinta sepak bola
terutama liga Inggris, babak pertama baru saja berakhir dan untuk sementara
Manchester City unggul satu gol dari rival sekotanya itu. Jeda waktu 15 menit
menuju pertandingan di babak kedua saya gunakan untuk memesan seporsi nasi
goreng dari penjual langganan yang sedang mangkal tidak jauh dari rumah pada
saat itu, dengan tidak lupa berpesan agar memberi acar lebih banyak,
yeahhhh...i love acar, yang jomblo pasti gak punya acar! Halah, apa sih?! :D
Babak
kedua baru saja berlangsung lima menit, begitu juga seporsi nasi goreng hangat
yang menebarkan aroma penggoda perut lapar baru saja tiba di hadapan saya dan
siap disantap. Setelah menunggu beberapa saat agar suhunya cukup bersahabat
dengan mulut, Bismillah...Akhirnya suapan pertama telah sukses membuat indera
pengecap berpendapat nasi goreng ini maknyuussss!.
Di lanjutkan dengan suapan-suapan selanjutnya tanpa mata ini berpaling dari
layar kaca yang menampilkan perpindahan bola dari kaki ke kaki dengan cepat dan
sesekali meninggalkan lapangan pertandingan, lalu bola melambung tinggi,
memantul di kepala seorang pemain, dan tidak lama kemudian bola di dribble hingga ke depan gawang lawan
dimana ia hanya berhadapan dengan sang penjaga gawang, pemain tersebut pun
mengambil ancang-ancang untuk menendang bola untuk mengubah kedudukan, ya! ia
telah menendangnya dan apa yang terjadi?, tidak terjadi apa-apa...sang bola masih
enggan masuk ke dalam gawang rupanya.
Entah
pada suapan keberapa, saya mengunyah sesuatu yang menimbulkan suara cukup
renyah dan tiba-tiba sang indera pengecap hanya mampu menerjemahkan rasa pedas
yang di temani oleh sensasi panas di seluruh rongga mulut, dan mulutpun terbuka
lebar secara spontan untuk meminimalisir rasa pedas tersebut, lalu saya
cepat-cepat mengambil air minum dan meminumnya segera. Rasa pedasnya memang
berkurang namun belum sepenuhnya hilang, saya pun tertegun dengan wajah
berkeringat dan mata berkaca-kaca, acara makan malam tertunda untuk sementara
karena bagi saya tidak ada nikmatnya makan dengan lidah yang ‘terbakar’ dan hanya
mampu mengecap rasa pedas. Hmmm...nampaknya saya tanpa sengaja telah memasukkan
cabai dalam suapan nasi goreng dan mengunyahnya dengan penuh semangat. Setelah
itu saya selalu memastikan setiap suapan selanjutnya tidak terdapat ‘hal-hal
yang tidak diinginkan’, belajar dari pengalaman. J
Disadari
atau tidak, saya cukup sering menjalani kehidupan ini seperti makan nasi goreng
sambil menonton TV, eh, menonton TV sambil makan nasi goreng. Tidak mampu
menentukan prioritas, terkadang berbagi fokus dalam melakukan beberapa hal
secara bersamaan mendatangkan hasil yang kurang maksimal atau bahkan justru
mengecewakan dan yang lebih parah apabila sampai merugikan orang lain, saya
bersyukur hanya mengunyah cabai pada saat makan nasi goreng sambil menonton TV,
eh, menonton TV sambil makan nasi goreng. Bayangkan apabila saya merampok uang
rakyat sambil menjadi wakil rakyat, atau menjadi pelanggar hukum sambil menjadi
aparat penegak hukum, atau yang terparah, menjadi Presiden di negara yang
memiliki banyak sekali masalah yang belum terselesaikan dan perlu
disegerakannya tindakan sambil membuang-buang waktu dengan membuat empat album
yang tidak bermutu.
Note : Ini gue tulis pas MU dibantai 6-1 sama Manchester City (23 Oktober 2011) dan presidennya masih SBY, langung gue posting di blog, etapi blog Tumblr gue diterminated. :(